Artikel ini saya buat terinspirasi  oleh sesuatu kejadian beberapa menit yang lalu ketika istri tercinta  saya menonton salah satu acara  sinetron yang saya tidak tahu  judulnya....... (saya bukan pemerhati sinetron). 
Ketika saya lewat dan secara  tidak sengaja melihat istri saya duduk disalah satu sofa dengan mata  berkaca-kaca sambil menatap layar televisi....., hal tersebut mengusik  saya untuk lebih tahu.......ada apa gerangan??? Saya bertanya kepadanya  "kenapa kamu kok ikut sedih?" sambil duduk disebelahnya dan melongok  kelayar televisi (ternyata salah satu pemeran sinetron sedang menangis  dalam aktingnya.......dan sekali lagi saya tidak tahu kenapa???). Istri  saya menjawab bahwa cerita dalam sinetron ini sangat menyedihkan. 
Ha....ha....ha....., ternyata  itu toh yang membuat istri tercinta saya ikut larut dalam kesedihan  dengan mata yang berkaca-kaca abis!!! Dengan sedikit membanyol saya  katakan padanya........."Kalo pemain sinetron itu nangis dapat DUIT, kalo kamu nangis... saya yang dapat PROTES dari anak-anak".
Ternyata emosi dan perasaan kita  sepenuhnya merupakan hal yang normal dan manusiawi, Perasaan dan emosi  merupakan suatu bahasa yang hidup, yang selalu menghubungkan diri kita  dengan orang lain, bukan sekedar sebagai para penonton, tetapi sebagai  para pemain dalam sebuah drama yang tak kunjung berakhir.
Kita seringkali tidak  mempercayai suasana hati kita, karena suasana hati tersebut senantiasa  berubah-ubah. tergantung dengan perasaan dan emosi kita pada saat itu.   Sebenarnya suasana hati yang berubah-ubah tersebut justru merupakan  indikasi yang paling pasti dari suatu pribadi yang sehat.
Perasaan sedih atau bahagia itu  adalah suasana hati, dan ada sedikit logika didalamnya.  Perasaan-perasaan yang bersumber dari kedalaman kepribadian kita  terbentuk oleh pengalaman hidup kita dan merupakan suatu sistem  pembimbing diri yang sangat dapat diandalkan dan hampir bersifat  otomatis. 
Lalu kenapa kita sangat sering  menyangkali perasaan-perasaan kita??? Mengapa kita menanamkan pribadi  yang defensif serta keadaan emosi yang tidak responsif???
Ungkapkan perasaan anda dengan  bebas......., dan berbagilah perasaan tersebut dengan orang lain  (Keluarga, saudara, sahabat, dll) yang mungkin akan membebaskan kita  dari segala jenis sakit hati, membantu kita dalam pencarian jati diri  dan perjuangan hidup. 
Jadi tunggu apalagi........., "Jangan Takut Mengungkapkan Perasaan Anda!!!"



 






 Artikel
Artikel  







 

0 komentar:
Posting Komentar
Jika anda suka dengan artikel ini jangan segan untuk berkomentar ya, Komentar anda sangat diperlukan untuk develop blog ini.
Kalo nggak punya URL, Google Acc, silahkan beri komentar sebagai: Anonymous. Terimakasih.